September 23, 2018

A Well-Spent Saturdate


My Friday was ruined. Entah apa-apa saja yang membuat hari jum’at ku terasa berantakan, sampai-sampai ku putuskan untuk tidur lebih awal. Esok harinya, hari Sabtu ini, aku pun bangun cukup pagi dengan perasaan sedikit janggal. Ada yang harus aku ungkapkan, unek-unek yang biasanya hanya di dalam pikiran. Dengan keyakinan yang kuat, akhirnya aku berani menyampaikan kejanggalan hatiku padanya. Semoga saja dia benar faham.

Sejak malam sebelumnya, aku sudah merasa rambutku perlu diguyur saking lepeknya. Tapi, namanya juga manusia, ada saja alasan untuk tak berlama-lama di pemandian. Tepat jam delapan, aku meninggalkan kamar untuk pergi ke salon langganan. Sesampainya disana, aku langsung minta dicuci lalu diluruskan rambutnya. Iya. Se-random itu.


Selesai dengan urusan rambut, aku memutuskan untuk pergi ke bengkel motor. Mengingat motorku sudah mulai rewel setiap pagi, mau tidak mau ya ku bawa dia berobat. Sesampainya di bengkel, aku duduk di kursi kayu panjang dekat pintu keluar. Sendiri saja, karna memang sedang sepi keadaannya. Tak berapa lama, seorang pemuda yang ku tebak berasal dari wilayah timur Indonesia raya datang menghampiri dan minta izin duduk di kursi yang sama. Ku persilakan, dan duduk lah dia di sebelah ku persis.

Sungguh, aku bukan orang yang suka basa-basi, lebih lagi dengan orang asing. Tapi tidak dengan si pemuda yang baru saja datang dan duduk di sampingku ini. Dia tak gentar-gentarnya menanyakan pertanyaan sepele yang sudah pasti dia tau jawabannya. I don’t wanna be rude, so I answered every questions he asked. Yet, I didn’t ask anything back. I was only trying to be nice.

Masih dengan kegigihan yang sama, ia tiba-tiba bilang, “Boleh minta nomer WA-nya?”. Jujur saja aku kaget, bahkan ku kira aku salah dengar. Aku pun mencoba meyakinkan pendengaranku yang agak kurang ini dengan meminta ia mengulang perkataan barusan. Ternyata benar. Minta nomer WhatsApp! Gila! Nanya nama saja tidak, tau-tau minta nomer WhatsApp. Ada-ada saja. Untungnya, saat kejadian yang ku ceritakan barusan terjadi, saat itu pula pemilik bengkel memintaku pergi ke kasir. Aku pun buru-buru bangkit dari kursi, tanpa ingat permisi.

Kelar urusan bengkel, aku langsung meluncur ke pencucian motor. Iya, motor juga butuh mandi, bos. Masa hanya pemiliknya yang boleh tampil oke. Alat transportasinya juga harus. Sekitar dua puluh menit dimandiin, si Mio merahku pun terlihat aduhai lagi. Ah, jadi flashback waktu pertama kali bertemu delapan tahun yang lalu. Se-tua itu gengs.

Sebenarnya, hari ini sudah aku tunggu-tunggu sejak dua minggu yang lalu. Mungkin tidak terlalu penting buatmu, tapi tentu bertolak belakang denganku. Aku ingin ikut workshop membuat buket bunga mini hari ini. Semalam aku bertanya pada beberapa teman, sayangnya tidak ada yang tertarik. Aku jadi agak ragu untuk pergi sendiri. Jarang-jarang nih aku begini.

Nasib baik sepertinya sedang sangat berpihak padaku. Tak sengaja aku melihat postingan salah satu teman mainku, Mba Aya. Ku putuskan untuk mencoba mengajaknya ikut di workshop yang ingin ku ikuti. Lucky me! Ia setuju. Kita berdua akhirnya mengikuti pop up workshop yang diselenggarakan oleh Padekor di Artotel hari ini. Dengan biaya pendaftaran sebesar IDR 25,000 kami bisa memilih 3 macam bunga beserta daun yang telah disediakan. Bunga yang disediakan panitia diantaranya; Krisan, Gerbera, dan Baby’s Breath. Sedangkan untuk daun ada 2 macam, yaitu Daun Cemara dan Leather Leaf.

Setelah kebingungan memilih tiga diantara beberapa pilihan, aku menjatuhkan hati pada Baby’s Breath, Krisan Kuning dan Gerbera. Sedangkan Mba Aya memilih Baby’s Breath dan Krisan Pink. Kemudian kami diberi tahu tentang wrapping paper yang akan digunakan untuk membuat buket bunga kali ini. Kata mas crew Padekor, nama kertasnya adalah kertas Samson. Lalu, kami juga diberi tahu tentang cara wrapping bunganya. Tak butuh waktu lama, rangkaian buket bungaku dan Mba Aya pun jadi! Yay!

My very first self-made bouquet

Mba Aya // Me
Sungguh hari Sabtu yang sangat berfaedah. Mulai dari doing adult stuffs sampai mencoba hal baru, seperti merangkai bunga. Lumayan lah ya, besok-besok bisa bikin buket bunga sendiri kalau ada teman yang sedang wisuda atau event lainnya. Atau mungkin, jadi florist someday? Who knows :)



Peace Out,

A xx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar