My Friday was ruined. Entah apa-apa
saja yang membuat hari jum’at ku terasa berantakan, sampai-sampai ku putuskan
untuk tidur lebih awal. Esok harinya, hari Sabtu ini, aku pun bangun cukup pagi
dengan perasaan sedikit janggal. Ada yang harus aku ungkapkan, unek-unek yang
biasanya hanya di dalam pikiran. Dengan keyakinan yang kuat, akhirnya aku
berani menyampaikan kejanggalan hatiku padanya. Semoga saja dia benar faham.
Sejak
malam sebelumnya, aku sudah merasa rambutku perlu diguyur saking lepeknya.
Tapi, namanya juga manusia, ada saja alasan untuk tak berlama-lama di
pemandian. Tepat jam delapan, aku meninggalkan kamar untuk pergi ke salon
langganan. Sesampainya disana, aku langsung minta dicuci lalu diluruskan
rambutnya. Iya. Se-random itu.
Selesai
dengan urusan rambut, aku memutuskan untuk pergi ke bengkel motor. Mengingat
motorku sudah mulai rewel setiap pagi, mau tidak mau ya ku bawa dia berobat.
Sesampainya di bengkel, aku duduk di kursi kayu panjang dekat pintu keluar. Sendiri
saja, karna memang sedang sepi keadaannya. Tak berapa lama, seorang pemuda yang
ku tebak berasal dari wilayah timur Indonesia raya datang menghampiri dan minta
izin duduk di kursi yang sama. Ku persilakan, dan duduk lah dia di sebelah ku
persis.
Sungguh,
aku bukan orang yang suka basa-basi, lebih lagi dengan orang asing. Tapi tidak
dengan si pemuda yang baru saja datang dan duduk di sampingku ini. Dia tak
gentar-gentarnya menanyakan pertanyaan sepele yang sudah pasti dia tau
jawabannya. I don’t wanna be rude, so I answered every questions he asked. Yet,
I didn’t ask anything back. I was only trying to be nice.
Masih
dengan kegigihan yang sama, ia tiba-tiba bilang, “Boleh minta nomer WA-nya?”.
Jujur saja aku kaget, bahkan ku kira aku salah dengar. Aku pun mencoba
meyakinkan pendengaranku yang agak kurang ini dengan meminta ia mengulang
perkataan barusan. Ternyata benar. Minta nomer WhatsApp! Gila! Nanya nama saja
tidak, tau-tau minta nomer WhatsApp. Ada-ada saja. Untungnya, saat kejadian
yang ku ceritakan barusan terjadi, saat itu pula pemilik bengkel memintaku
pergi ke kasir. Aku pun buru-buru bangkit dari kursi, tanpa ingat permisi.
Kelar
urusan bengkel, aku langsung meluncur ke pencucian motor. Iya, motor juga butuh
mandi, bos. Masa hanya pemiliknya yang boleh tampil oke. Alat transportasinya
juga harus. Sekitar dua puluh menit dimandiin, si Mio merahku pun terlihat
aduhai lagi. Ah, jadi flashback waktu pertama kali bertemu delapan tahun yang
lalu. Se-tua itu gengs.
Sebenarnya,
hari ini sudah aku tunggu-tunggu sejak dua minggu yang lalu. Mungkin tidak
terlalu penting buatmu, tapi tentu bertolak belakang denganku. Aku ingin ikut
workshop membuat buket bunga mini hari ini. Semalam aku bertanya pada beberapa
teman, sayangnya tidak ada yang tertarik. Aku jadi agak ragu untuk pergi
sendiri. Jarang-jarang nih aku begini.
Nasib
baik sepertinya sedang sangat berpihak padaku. Tak sengaja aku melihat
postingan salah satu teman mainku, Mba Aya. Ku putuskan untuk mencoba
mengajaknya ikut di workshop yang ingin ku ikuti. Lucky me! Ia setuju. Kita berdua akhirnya mengikuti pop up workshop
yang diselenggarakan oleh Padekor di Artotel hari ini. Dengan biaya pendaftaran
sebesar IDR 25,000 kami bisa memilih 3 macam bunga beserta daun yang telah
disediakan. Bunga yang disediakan panitia diantaranya; Krisan, Gerbera, dan
Baby’s Breath. Sedangkan untuk daun ada 2 macam, yaitu Daun Cemara dan Leather
Leaf.
Setelah
kebingungan memilih tiga diantara beberapa pilihan, aku menjatuhkan hati pada
Baby’s Breath, Krisan Kuning dan Gerbera. Sedangkan Mba Aya memilih Baby’s
Breath dan Krisan Pink. Kemudian kami diberi tahu tentang wrapping paper yang
akan digunakan untuk membuat buket bunga kali ini. Kata mas crew Padekor, nama
kertasnya adalah kertas Samson. Lalu, kami juga diberi tahu tentang cara
wrapping bunganya. Tak butuh waktu lama, rangkaian buket bungaku dan Mba Aya
pun jadi! Yay!
My very first self-made bouquet |
Mba Aya // Me |
Sungguh
hari Sabtu yang sangat berfaedah. Mulai dari doing adult stuffs sampai mencoba hal baru, seperti merangkai
bunga. Lumayan lah ya, besok-besok bisa bikin buket bunga sendiri kalau ada
teman yang sedang wisuda atau event lainnya. Atau mungkin, jadi florist
someday? Who knows :)
Peace
Out,
A
xx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar