My Friday was ruined. Entah apa-apa
saja yang membuat hari jum’at ku terasa berantakan, sampai-sampai ku putuskan
untuk tidur lebih awal. Esok harinya, hari Sabtu ini, aku pun bangun cukup pagi
dengan perasaan sedikit janggal. Ada yang harus aku ungkapkan, unek-unek yang
biasanya hanya di dalam pikiran. Dengan keyakinan yang kuat, akhirnya aku
berani menyampaikan kejanggalan hatiku padanya. Semoga saja dia benar faham.
Sejak
malam sebelumnya, aku sudah merasa rambutku perlu diguyur saking lepeknya.
Tapi, namanya juga manusia, ada saja alasan untuk tak berlama-lama di
pemandian. Tepat jam delapan, aku meninggalkan kamar untuk pergi ke salon
langganan. Sesampainya disana, aku langsung minta dicuci lalu diluruskan
rambutnya. Iya. Se-random itu.